Tuan rumah lebih mengutamakan orang kenamaan, orang kaya, orang berpangkat dan ternama mendapat keutamaan.
Angguk-angguk, Geleng-geleng, Tunduk-tunduk ikut telunjuk Iya-iya, Saya-saya, kiri kanan ikut saja Angguk-angguk, Geleng-geleng, Tunduk-tunduk ikut telunjuk Iya-iya, Saya-saya, kiri kanan ikut saja Kita tunduk pabila diketuk Biarkan terhantuk tak usah dipujuk Relakan dipatuk ingat pesan atuk Sabar, sabar, sabar, sabar! Sawah sebendang Ladang sebidang Tanah sekangkang Pohon sebatang Kerana wang semua hilang Hanya sehelai sepinggang Yang jenin yang lebai yang pandir yang luncai Yang angannya tinggi Yang dibuai mimpi Yang sawah terjual maruah tergadai Kamu mahu lagi? Tetapi keadaan ini hanya berlaku kepada orang yang beriman.
Lirik Angguk Angguk Geleng Geleng โ Ahli Fiqir Lirik Angguk Angguk Geleng Geleng Apa khabar teman-teman sefikir Chorus Angguk-angguk geleng-geleng Tunduk-tunduk ikut tunjuk Iya iya saya saya kiri kanan ikut saja Kita tunduk pabila diketuk Biarkan terhantuk tak usah dipujuk Relakan dipatuk ingat pesan atuk Sabar sabar sabar sabar! Tahu Ah mari ikut kakak nyanyi sama-sama Angguk-angguk geleng-geleng Tunduk-tunduk ikut tunjuk Angguk-angguk geleng-geleng Tunduk-tunduk ikut tunjuk Iya iya saya saya kiri kanan ikut saja Iya iya saya saya kiri kanan ikut saja Tolak tambah kali ganda Hitung kira skala nisbah Maju mundur tinggi rendah Berapa jumlah nilai bangsa Kak sekupang ke, dua kupang ke, tiga kupang? Harga diri kita bukan terletak pada barang-barang bernilai yang kita pakai tau miliki, tetapi pada ilmu, akhlak dan takwa yang ada dalam diri.
Untuk pembelian lagu sila beli melalui laman media streaming yang sah, atau pun apa-apa saluran lain yang dibenarkan oleh undang-undang dan mengikut saluran yang betul.
Dan apabila dilanda kesusahan dia bersabar, kerana itu lebih baik untuknya.
Kali ini dia disambut dengan mesra dan dijemput dengan hormat menjamu selera makanan yang lazat-lazat oleh tuan rumah.
Tak apa, tak kisah, tak rugi, tak mati, tak ambil peduli Berserah dan pasrah biar dada didabik, adat pasang turun naik Didera, dijajah terus kita dipenjara Jadi hamba, jadi kuli, jadi batu diam diri Kita tunggu, kita lihat, kita nanti, kita perhati Jangan merungut biar bertangguh, diam akur kita mesti patuh Acuh tak acuh, endah tak endah, buat lawak bodoh selamba Biar kita melopong, biar kita menganga Biar mereka buat apa mereka suka, biar saja Jangan melawan, jangan membantah, janganlah degil kena ikut perintah Kena banyak diam biar apa orang kata, kita tawa dalam duka Kecut takut, kalut, kolot, terkunci mulut, terkatup, tertutup Kalah sabung menang sorak, senduk nasi tinggal kerak Angguk-angguk, Geleng-geleng, Tunduk-tunduk ikut telunjuk Iya-iya, Saya-saya, kiri kanan ikut saja Angguk-angguk, Geleng-geleng, Tunduk-tunduk ikut telunjuk Iya-iya, Saya-saya, kiri kanan ikut saja Dik mari dik Ye kak Nama adik siapa?.
Malangnya, setibanya di majlis itu, dia tidah dirai atau dijemput untuk makan.
Tok Guru menjawap, "Tuan rumah hendak menjamu pakaianku, bukan diriku! Dengan pakaian yang sangat sederhana, Tok Guru itu pun pergi ke majlis tersebut.
Mia Adik pandai nyanyi tak? Menyedari sikap "pilih bulu" tuan rumah, Tok Guru pulang semula ke rumahnya lalu menukar pakaiannya.
Description: Angguk-angguk, Geleng-geleng, Tunduk-tunduk ikut telunjuk Iya-iya, Saya-saya, kiri kanan ikut saja Angguk-angguk, Geleng-geleng, Tunduk-tunduk ikut telunjuk Iya-iya, Saya-saya, kiri kanan ikut saja Kita tunduk pabila diketuk Biarkan terhantuk tak usah dipujuk Relakan dipatuk ingat pesan atuk Sabar, sabar, sabar, sabar!